Ketum PP Muhammadiyah Keberatan Fatwa Sesat Terhadap Syi'ah

 

Prof. KH. Din Syamsudin
Sebuah pernyataan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Din Syamsuddin tentang fatwa sesat terhadap Syi'ah dimuat di situs Kompas pada September 2012 lalu. Din Syamsuddin memberikan penegasan keberatan dirinya atas fatwa sesat Syiah yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.  Menurutnya, fatwa tersebut justru akan memicu tindakan intoleransi yang tidak sesuai dengan semangat Islam.

"Atas dasar apa MUI Jatim mengeluarkan fatwa itu? Baik Sunni maupun Syiah adalah sama-sama Muslim karena masih berada di lingkaran syahadat. Menurut kami, yang mempercayai syahadat itu otomatis Islam, apa pun mazhabnya," ujar Din, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (6/9/2012) malam lalu.

Menurutnya, baik Syiah maupun Sunni pasti mempunyai keunggulan dan kekurangan. Kedua hal itu, lanjutnya, harus disikapi dengan mengedepankan rasa saling menghargai dan toleransi satu sama lain. Kemunculan dua mazhab itu, kata Din, setelah Nabi Muhammad SAW sehingga dapat dipandang sebagai pandangan kritis dalam memaknai Islam. Oleh karena itu, menurutnya, hal itu tidak perlu dipertentangkan. Bahkan ia berharap fatwa sesat terhadap Syi'ah dapat dicabut.

"Hal yang perlu diingat adalah bagimu pendapatmu dan bagiku pendapatku, mari kita bertoleransi," kata Din.

Dalam pandangan Din Syamsuddin, sebagaimana dimuat disitus Itoday.co.id September 2013, menyatakan bahwa Muhammadiyah bukan beraliran Sunni maupun Syi'ah.

“Muhammadiyah juga tidak mengikuti Sunni maupun Syiah. Kita Islami,” kata Din kepada wartawan usai menghadiri penganugerahan gelar Doktor (HC) untuk Karni Ilyas di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (28/09/2013) lalu.

Din juga memuji kalangan cendekiawan muslim termasuk filosof banyak yang berasal dari kalangan Syiah. “Kalau kita tilik dari sejarah, banyak pemikir, filsuf, ilmuwan muslim di masa lalu berasal dari kalangan Syiah,” papar Din.

Kata Din, Syiah yang mempertuhankan dan mengangkat Ali tidak berkembang di Indonesia. Dulu pernah berkembang Syiah yang keras dan cenderung sesat, tapi tidak berkembang di Indonesia. Din juga meminta tidak mudah mengkafirkan seseorang termasuk berbeda dalam aliran. “Seseorang sudah dengan ikhlas mengucapkan dua kalimat syahadat maka dia telah menjadi seorang muslim,” papar Din

Tidak Fatwa Sesat, Tapi Waspadai Ajaran Syi'ah
Muhammadiyah sendiri secara resmi  tidak pernah mengeluarkan keputusan tentang sesatnya ajaran Syiah. Muhammadiyah hanya memberikan isyarat kepada seluruh warga Muhammadiyah agar memahami ajaran ajaran Syiah yang berbeda dengan Ajaran Ahlussunah wal jamaah pada umumnya. Hal ini sebagaimana di sampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag. dalam Pangajian Tabligh di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (10/3/2012) lalu, dilansir dalam situs resmi Muhammadiyah (www.muhammadiyah.or.id)

Ketum PP Muhammadiyah Keberatan Fatwa Sesat Terhadap Syi'ah 4.5 5 Imam Ali Fahmi Prof. KH. Din Syamsudin Sebuah pernyataan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Din Syamsuddin tentang fatwa sesat t...


J-Theme